Sejarah Penentuan Akhir Pekan yang Jatuh di Hari Sabtu dan Minggu
Peradaban Babylonia (Foto: commons.wikimedia.org)

Bagikan:

Sudah sejak lama akhir pekan jatuh di hari Sabtu dan Minggu. Penentuan itu  ternyata memiliki sejarah panjang. Dipilihnya kedua hari tersebut sebagai akhir pekan juga bukan tanpa alasan. Ada pertimbangan yang digunakan saat menentukah Sabtu dan Minggu sebagai akhir pekan, salah satu alasannya terkait dengan keagamaan.

Sejarah Akhir Pekan di Dunia

Dikutip VOI dari The Sydney Morning Herald, dikatakan bahwa semua berawal dari konsep keagamaan Yahudi yang mengenal hari Sabat. Hari tersebut secara khusus diperuntukkan hanya untuk beribadah kepada Tuhan. Di hari yang sama pula mereka tak bekerja dan tak melakukan rutinitas seperti biasanya.

Hari Sabat sendiri terhitung mulai terbenamnya Matahari di hari Jumat dan berakhir ketika matahari terbenam di hari Sabtu.

Alasan yang serupa juga mendasari Minggu sebagai hari yang kosong tanpa aktivitas rutin. Seperti diketahui, umat Kristen melakukan prosesi sembahyang rutinan mereka di hari Minggu. Hari tersebut juga digunakan untuk istirahat.

Seiring berjalannya waktu, hari Sabtu dan Minggu kemudian dijadikan sebagai hari beristirahat dari rutinitas sehari-hari para pekerja Inggris pada abad ke-18 dan 19. Mereka meminta waktu beristirahat lebih lama dari tekanan kerja di era industrialisasi.

Akhir Pekan Jadi Waktu untuk Hal Spiritual

Pendapat tersebut ternyata bukan satu-satunya sejarah yang mendasari penentuan akhir pekan. Dilansir dari BBC, keberadaan hari Sabtu dan Minggu yang dijadikan akhir pekan berangkat dari kebudayaan orang Babilonia pada 4.000 tahun lalu.

Dalam kepercayaan mereka, 7 planet di tata surya menimbulkan keberadaan nomor yang dianggap suci dan berpengaruh dalam penentuan hari. Konsep tersebut pada akhirnya juga ditemukan di masyarakat Timur Tengah dan Eropa.

Di Inggris, pada abad ke-19, hari Minggu juga diyakini sebagai hari yang suci dan memang tak digunakan oleh masyarakat untuk bekerja. Mereka hanya menggunakan hari Minggu untuk hal-hal yang bersifat spiritual.

Di era yang sama, pekerja masih menjadikan hari Senin sebagai hari libur tanpa adalan spesifik. Libur di hari Senin ternyata dinilai tak mendatangkan keuntungan di mata industrialis. Akhirnya para pemilik modal menukar hari libur Senin ke hari Sabtu. Keputusan itu kemudian berlanjut sampai sekarang dengan berbagai penyesuaian. 

Selain informasi terkait sejarah penentuan akhir pekan, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.id.

Terkait