Bagikan:

JAKARTA - Google menggandeng operator listrik terbesar di Amerika Utara, PJM Interconnection, dan startup teknologi Tapestry untuk menghadirkan sistem kelistrikan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang lebih cerdas, cepat, dan andal. 

Kolaborasi dengan PJM Interconnection dan Tapestry ini merupakan bagian dari komitmen Google untuk mengembangkan infrastruktur masa depan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Melalui kerja sama ini, Tapestry, yang didukung oleh Google Cloud dan Google DeepMind, akan membangun teknologi intinya dan mengembangkan serangkaian alat dan model AI baru. 

Teknologi ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mengelola dan mengoptimalkan pembangkitan daya yang lebih cerdas ke jaringan listrik PJM, dan membantu PJM menghubungkan sumber energi ke jaringannya dengan lebih cepat. 

“Kami menyatukan kekuatan Alphabet, termasuk Tapestry, Google Cloud, dan Google DeepMind, untuk membangun dan menyediakan serangkaian alat AI kolaboratif yang akan memungkinkan PJM membuat keputusan lebih cepat dengan keyakinan yang lebih besar,” kata Ruth Porat, Presiden sekaligus Kepala Investasi Alphabet dan Google. 

Porat pun optimistis inovasi AI adalah kunci untuk menghadapi ledakan permintaan listrik di masa mendatang. Karena, menurutnya, Amerika diprediksi akan membutuhkan tambahan 128 gigawatt listrik sebelum dekade ini berakhir.

Platform AI yang dibangun Tapestry akan menggabungkan beragam basis data dan alat perencana jaringan ke dalam satu sistem terpadu. Sistem ini diharapkan bisa mengalirkan listrik lebih cepat dengan harga yang lebih terjangkau.

Di sisi lain, Google juga tengah mengembangkan solusi energi lain, seperti teknologi nuklir generasi baru dan panas bumi tingkat lanjut.

“Kami juga mengeksplorasi pendekatan pengembangan dan pengadaan baru yang dapat menghasilkan listrik baru yang kuat untuk membantu mendukung operasi Google dan membangun sistem kelistrikan yang lebih cerdas dan lebih terjangkau bagi semua orang,” tutupnya.