SITUBONDO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di dua titik dan membakar hutan jati seluas sekitar 5 hektare.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan kebakaran hutan jati pertama terjadi di Petak 35 e, Blok Pemandian, RPH Bungatan, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
"Hutan jati di Dusun Pandan Sari ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB siang, selanjutnya tim gabungan dari instansi terkait melakukan pemadaman langsung ke titik api dengan cara menggunakan manual sekat bakar dan ranting pohon agar kebakaran tidak merembet ke area lainnya," katanya dilansir ANTARA, Selasa, 8 Agutus.
Tidak lama kemudian, lanjut dia, satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) juga tiba di lokasi dan melakukan pemadaman dengan penyemprotan pembasahan di lokasi kebakaran.
"Alhamdulillah sekitar pukul 14.15 WIB api berhasil dipadamkan, dan tidak ada korban luka dan jiwa dalam kejadian tersebut karena lokasi kebakaran jauh dari pemukiman penduduk," katanya.
Sekitar pukul 15.00 WIB, kata dia, kebakaran hutan jati kembali terjadi di Petak 36, Blok Brimob, RPH Bungatan, Dusun Kembangsambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Puspom TNI Tahan Mayor Dedi yang Bawa Puluhan Prajurit Geruduk Polrestabes Medan
08 Agustus 2023, 21:02 -
| BERITA
Bharada Richard Eliezer Sudah Bebas dari Penjara Lewat Cuti Bersyarat
08 Agustus 2023, 19:46 -
| BERITA
Prabowo Bersyukur Elektabilitasnya Peringkat Satu di Sejumlah Survei
08 Agustus 2023, 19:26 -
| BERITA
Batalkan Hukuman Mati Ferdy Sambo, MA Tegaskan Independen Tanpa Intervensi
08 Agustus 2023, 18:50 -
| BERITA
Jaksa Tak Bisa Ajukan PK, Putusan Hukuman Seumur Hidup Ferdy Sambo Final
08 Agustus 2023, 18:42
Petugas gabungan pun ke lokasi titik api dan melakukan pemadaman api menggunakan kepyok dan juga dibantu mobil pemadam kebakaran.
"Pada pukul 16.20 WIB kebakaran hutan juga berhasil dipadamkan. Untuk penyebab kebakaran hutan jati di dua titik tersebut masih belum diketahui, dan petugas Perhutani masih melakukan penyelidikan," ujar Sruwi Hartanto.
